BAB I
PENDAHULUAN
Pengen dapat uang dengan mudah segera gabung di link ini http://adf.ly/?id=5610362
1. Latar Belakang
Saat ini komputer hampir dapat dijumpai di setiap kantor pemerintah,
perusahaan, sekolah, atau bahkan rumah tangga. Perkembangan teknologi komputer
yang pesat, khususnya di bidang perangkat lunak, membuat computer menjadi
semakin user friendly dan telah menjadikannya suatu kebutuhan bagi
kalangan tertentu, misalnya kalangan bisnis. Dalam melakukan pekerjaan mereka
sangat tergantung pada komputer. Komputer tidak lagi hanya digunakan sebagai
pengganti mesin tik ataupun alat hitung, namun kini juga banyak digunakan dalam
membantu pembuatan keputusan penting. Akibatnya, informasi yang disimpan
memerlukan pengamanan yang dapat melindungi terhadap akses orang yang tidak
berhak.
2. Maksud Dan Tujuan
Maksud Dan Tujuan Penulisan ini adalah :
·
Untuk memahami tentang Linux dan tentang sejarah perkembangannya
khusunya pada Debian
BAB II
PEMBAHASA
DEBIAN
Debian adalah sistem operasi komputer yang
tersusun dari paket-paket perangkat lunak yang dirilis sebagai perangkat lunak
bebas dan terbuka dengan lisensi mayoritas GNU General Public License dan
lisensi perangkat lunak bebas lainnya. Debian GNU/Linux memuat
perkakas sistem operasi GNU dan kernel Linux merupakan distribusi
Linux yang populer dan berpengaruh. Debian didistribusikan dengan
akses ke repositori dengan ribuan paket perangkat lunak yang siap untuk
instalasi dan digunakan.
Debian terkenal dengan sikap tegas pada
filosofi dari Unix dan perangkat lunak bebas. Debian dapat digunakan pada
beragam perangkat keras, mulai dari komputer jinjing dan desktop hingga
telepon dan server. Debian fokus pada kestabilan dan keamanan. Debian banyak
digunakan sebagai basis dari banyak distribusi GNU/Linux lainnya.
Sistem operasi Debian merupakan gabungan dari
perangkat lunak yang dikembangkan dengan lisensi GNU, dan utamanya menggunakan kernel Linux, sehingga populer
dengan nama Debian GNU/Linux. Sistem operasi Debian yang menggunakan kernel
Linux merupakan salah satu distro Linux yang populer dengan kestabilannya.
Dengan memperhitungkan distro berbasis Debian, seperti Ubuntu, Xubuntu,
Knoppix, Mint, dan sebagainya, maka Debian merupakan distro Linux yang paling
banyak digunakan di dunia.
SEJARAH
DEBIAN (LINUX)
Debian pertama kali diperkenalkan oleh Ian
Murdock,
seorang mahasiswa dari Universitas
Purdue, Amerika
Serikat,
pada tanggal 16
Agustus 1993.
Nama Debian berasal dari kombinasi nama Ian dengan mantan-kekasihnya Debra
Lynn: Deb dan Ian.
Pada awalnya, Ian memulainya dengan
memodifikasi distribusi SLS (Softlanding Linux System). Namun, ia tidak puas
dengan SLS yang telah dimodifikasi olehnya sehingga ia berpendapat bahwa lebih
baik membangun sistem (distribusi Linux) dari nol (Dalam hal ini, Patrick
Volkerding juga berusaha memodifikasi SLS. Ia berhasil dan distribusinya
dikenal sebagai "Slackware").
Proyek Debian tumbuh lambat pada awalnya dan
merilis versi 0.9x pada tahun 1994 dan 1995. Pengalihan arsitektur ke selain
i386 dimulai ditahun 1995. Versi 1.x dimulai tahun 1996.
Ditahun 1996, Bruce Perens menggantikan Ian
Murdoch sebagai Pemimpin Proyek. Dalam tahun yang sama pengembang debian Ean
Schuessler, berinisiatif untuk membentuk Debian Social Contract dan Debian Free
Software Guidelines, memberikan standar dasar komitmen untuk pengembangan
distribusi debian. Dia juga membentuk organisasi "Software in Public Interest"
untuk menaungi debian secara legal dan hukum.
Di akhir tahun 2000, proyek debian melakukan
perubahan dalam archive dan managemen rilis. Serta pada tahun yang sama para
pengembang memulai konferensi dan workshop tahunan "debconf".
Di April 8, 2007, Debian GNU/Linux 4.0
dirilis dengan nama kode "Etch". Rilis versi terbaru Debian, 2009,
diberi nama kode "Lenny". deb adalah perpanjangan dari paket
perangkat lunak Debian format dan nama yang paling sering digunakan untuk
paket-paket binari seperti itu.
Paket debian adalah standar Unix pada arsip
yang mencakup dua gzip, tar bzipped atau lzmaed arsip: salah satu yang memegang
kendali informasi dan lain yang berisi data. Program kanonik untuk menangani
paket-paket tersebut adalah dpkg, paling sering melalui apt/aptitude.
Beberapa paket Debian inti tersedia sebagai
udebs ("mikro deb"), dan biasanya hanya digunakan untuk bootstrap
instalasi Linux Debian. Meskipun file tersebut menggunakan ekstensi nama file
udeb, mereka mematuhi spesifikasi struktur yang sama seperti biasa deb. Namun,
tidak seperti rekan-rekan mereka deb, hanya berisi paket-paket udeb fungsional
penting file. Secara khusus, file dokumentasi biasanya dihilangkan. udeb paket
tidak dapat diinstal pada sistem Debian standar.
Paket
debian juga digunakan dalam distribusi berbasis pada Debian, seperti Ubuntu dan
lain-lain. Saat ini telah terdapat puluhan distribusi Linux yang berbasis
kepada debian, salah satu yang paling menonjol dan menjadi fenomena
adalah Ubuntu
TAHUN RILIS
Pada Februari 2011, versi rilis stabil terakhir adalah versi 6.0, dengan kode
nama squeeze. Saat versi baru dirilis, versi stabil sebelumnya
yaitu versi 5.0 dengan kode nama lennymenjadi oldstable
Sebagai tambahan, rilis stabil dengan pemutakhiran minor (disebut
sebagai titik rilis). Skema penomoran untk titik rilis hingga Debian 4.0 adalah
termasuk huruf r (untuk rilis) setelah nomor versi utama (misal: 4.0) diikuti
dengan nomor titik rilis; sebagai contoh, titik rilis terakhir dari versi 4.0
(etch) 8 Desember 2010 adalah 4.0.r9. Dari Debian 5.0 (lenny), skema penomoran
dari titik rilis telah berubah dan mengikuti standar penomoran versi GNU; jadi,
sebagai contoh, titik rilis pertama dari Debian 5.0 adalah 5.0.1 (bukan 5.0r1).
Tim keamanan Debian merilis pemutakhiran keamanan untuk rilis
mayor stabil terakhir, sama seperti dengan versi stabil sebelumnya, selama satu
tahun. Versi 4.0 dirilis pada 8 April 2007, dan tim keamanan mendukung versi
3.1 hingga 31 Maret 2008. Untuk penggunaan pada umumnya, sangat
direkomendasikan untuk menjalankan sistem yang menerima pemutakhiran keamanan.
Distribusi testing juga menerima pemutakhiran keamanan, namun waktunya tidak
se-teratur seperti versi stabil.
Untuk Debian 6.0 (squueze) diumumkan seubah kebijakan pengembangan
berbasiskan waktu yaitu membekukan siklus dua tahun. Pembekuan berdasarkan
waktu dimaksudkan agar proyek Debian dapat mengakomodasi rilis berdasarkan
waktu dengan rilis berdasarkan fitur. Kebijakan pembekuan ini bertujuan agar
rilis dapat diprediksikan lebih baik oleh pengguna distribusi Debian, dan
memungkinkan pengembang Debian melakukan perencanaan jangka panjang yang lebih
baik. Pengembang Debian mengharapkan rilis setiap dua tahun akan memberikan
waktu yang lebih banyak untuk perubahan yang besar, mengurangi ketidaknyamanan
bagi para pengguna. Dengan memiliki waktu beku yang dapat diprediksi diharapkan
dapat mengurangi waktu beku secara keseluruhan. Siklus squeeze dibuat pendek
dengan tujuan untuk masuk ke siklus baru. Namun siklus beku pendek ini
diacuhkan.
Kode nama rilis Debian merupakan nama karakter dari film Toy Story.
Distribusi unstable diberikan nama Sid, sesuai dengan karakter emosinya yang
tidak stabil, tetangga sebelah rumah yang secara teratur menghancurkan mainan.
Rilis setelah squeeze akan dinamakan wheezy, nama pinguin mainan karet dalam
Toy Story 2.
Debian telah mengeluarkan sebelas rilis stabil utama
Sejarah Rilis
Warna
|
Arti
|
Merah
|
Rilis lama; tidak didukung lagi
|
Kuning
|
Rilis lama; masih didukung
|
Hijau
|
Rilis sekarang
|
Biru
|
Rilis mendatang
|
Versi
|
Nama Sandi
|
Tanggal Rilis
|
Arsitektur Komputer
|
Paket
|
Dukungan
|
Catatan
|
1.1
|
buzz
|
17 Juni 1996
|
1
|
474
|
1996
|
|
1.2
|
rex
|
12 Desember 1996
|
1
|
848
|
1996
|
-
|
1.3
|
bo
|
5 Juni 1997
|
1
|
974
|
1997
|
-
|
2.0
|
hamm
|
24 Juli 1998
|
2
|
~ 1500
|
1998
|
|
2.1
|
slink
|
9 Maret 1999
|
4
|
~ 2250
|
2000-12
|
APT, arsitektur baru: alpha, sparc[18]
|
2.2
|
potato
|
15 Agustus 2000
|
6
|
~ 3900
|
2003-04
|
Arsitektur baru: arm, powerpc[19]
|
3.0
|
woody
|
19 Juli 2002
|
11
|
~ 8500
|
2006-08
|
Arsitektur
baru: hppa, ia64, mips, mipsel, s390[20]
|
3.1
|
sarge
|
6 Juni 2005
|
11
|
~ 15400
|
2008-04.
|
Modular installer, semi-official amd64 support
|
4.0
|
etch
|
8 April 2007
|
11
|
~ 18000
|
2009-4Q
|
|
5.0[23]
|
lenny[24]
|
14 Februari 2009[25]
|
12[26]
|
≈ 23,000[26]
|
Ditentukan kemudian
|
|
6.0[30]
|
squeeze[31]
|
14 Februari 2009
|
9+2
|
≈ 29,000
|
Ditentukan kemudian
|
-
|
Karena kejadian yang melibatkan pemasok CD vendor yang
mengeluarkan versi tidak resmi berlabel rilis 1.0, maka rilis resmi 1.0 tidak
pernah dibuat. Nama-nama sandi rilis Debian diambil dari nama-nama
karakter film Toy Story. Distro yang tidak stabil, dinamakan Sid, yang dalam film
tersebut adalah anak tetangga yang mempunyai emosi tidak stabil dan suka
menghancurkan mainannya.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
DEBIAN
Debian hadir dengan membawa beberapa kelebihan dan kelemahan, yaitu sebagai berikut :
Debian hadir dengan membawa beberapa kelebihan dan kelemahan, yaitu sebagai berikut :
Kelebihan Debian
Beberapa kelebihan dari system operasi debian antara lain sebagai berikut:
- Free Software, artinya dapat mengambil/ menyalin source program Linux tanpa dikenai biaya dan dapat memperbanyak, memodifikasi serta menyebarluaskan secara bebas
- Open Source, artinya semua listing program dari source code sistem operasi tersebut dapat dilihat dandimodifikasi tanpa adanya larangan dari siapapun
- Kestabilan program yang telah teruji, sistem tidak mudah mengalami hang, walaupun telah menjalankan program secara terus menerus dalam kurun waktu yang relatif lama yaitu lebih dari satu bulan, dengan tanpa harus melakukan restart.
- Debian Linux merupakan sistem operasi cross platform yang dapat dijalankan pada hampir semua jenis/tipe komputer yang ada saat ini.
- mudah dipelihara
- sangat stabil
- jarang down kecuali:
o kerusakan perangkat keras
o update kernel
o mati listrik
Dapat dijabarkan disini untuk kebutuhan spesifikasi perangkat kerasnya, Debian Linux mendukung hampir semua jenis/ tipe komputer, yaitu mulai generasi processor sekelas intel 80386, 80486, sampai Pentium dengan berbagai klasnya. Sedangkan kapasitas hardisk yang dibutuhkan untuk menginstalasi Debian Linux pada server minimal 1,6 GB dan untuk client atau workstation membutuhkan space minimal 600 MB.
Untuk mendukung paparan tersebut, pada September 2005 yang lalu telah dilakukan percobaan penerapan instalasiserver pada komputer desktop dengan spesifikasi :
• Processor : Intel Pentium 4.3.06 Ghz
• Memori : DDR 256 PC 3200
• Hardisk : Seagate 80 GB
• Graphics : Intel On board
• OS : Debian 3.1. Sarge
• Webserver : Apache 2.1
• DBMS : PostgreSQL 8.1
• Lainnya : PHP 4.3, PostgreSQL management tool
Beberapa kelebihan dari system operasi debian antara lain sebagai berikut:
- Free Software, artinya dapat mengambil/ menyalin source program Linux tanpa dikenai biaya dan dapat memperbanyak, memodifikasi serta menyebarluaskan secara bebas
- Open Source, artinya semua listing program dari source code sistem operasi tersebut dapat dilihat dandimodifikasi tanpa adanya larangan dari siapapun
- Kestabilan program yang telah teruji, sistem tidak mudah mengalami hang, walaupun telah menjalankan program secara terus menerus dalam kurun waktu yang relatif lama yaitu lebih dari satu bulan, dengan tanpa harus melakukan restart.
- Debian Linux merupakan sistem operasi cross platform yang dapat dijalankan pada hampir semua jenis/tipe komputer yang ada saat ini.
- mudah dipelihara
- sangat stabil
- jarang down kecuali:
o kerusakan perangkat keras
o update kernel
o mati listrik
Dapat dijabarkan disini untuk kebutuhan spesifikasi perangkat kerasnya, Debian Linux mendukung hampir semua jenis/ tipe komputer, yaitu mulai generasi processor sekelas intel 80386, 80486, sampai Pentium dengan berbagai klasnya. Sedangkan kapasitas hardisk yang dibutuhkan untuk menginstalasi Debian Linux pada server minimal 1,6 GB dan untuk client atau workstation membutuhkan space minimal 600 MB.
Untuk mendukung paparan tersebut, pada September 2005 yang lalu telah dilakukan percobaan penerapan instalasiserver pada komputer desktop dengan spesifikasi :
• Processor : Intel Pentium 4.3.06 Ghz
• Memori : DDR 256 PC 3200
• Hardisk : Seagate 80 GB
• Graphics : Intel On board
• OS : Debian 3.1. Sarge
• Webserver : Apache 2.1
• DBMS : PostgreSQL 8.1
• Lainnya : PHP 4.3, PostgreSQL management tool
Kekurangan Debian
Terlepas dari beberapa kelebihannya yaitu seperti yang disebutkan diatas, system operasi debian memiliki beberapa kelemahan, yaitu sebagai berikut :
- Yang jadi kelemahan debian bagi user adalah versi software yang dipakai, biasanya versi yang dipakai debian lebih tua dari yang sudah rilis saat itu
- Sangat sulit memasukkan software versi terbaru kedalam distronya, sebelum benar benar teruji dari sisi keamanannya ataupun kestabilannya.
- Sulit dikonfigurasi pada saat install pertama kali
- Perlu repositori besar (40-60 GB )
- Perioda rilis yang konservatif
Terlepas dari beberapa kelebihannya yaitu seperti yang disebutkan diatas, system operasi debian memiliki beberapa kelemahan, yaitu sebagai berikut :
- Yang jadi kelemahan debian bagi user adalah versi software yang dipakai, biasanya versi yang dipakai debian lebih tua dari yang sudah rilis saat itu
- Sangat sulit memasukkan software versi terbaru kedalam distronya, sebelum benar benar teruji dari sisi keamanannya ataupun kestabilannya.
- Sulit dikonfigurasi pada saat install pertama kali
- Perlu repositori besar (40-60 GB )
- Perioda rilis yang konservatif
KERNEL LINUX
1.
Monolithic kernel/Kernel monolitik. Kernel yang menyediakan abstraksi
perangkat keras yang kaya dan tangguh. Kernel monolitik mengintegrasikan banyak
fungsi di dalam kernel dan menyediakan lapisan abstraksi perangkat keras
secara penuh terhadap perangkat keras yang berada di bawah sistem operasi.
Monolithic
Kernel/Kernel Monolitik
Pendekatan monolithic
kernel didefinisikan sebagai sebuah antarmuka virtual yang berada pada
tingkat tinggi di atas perangkat keras, dengan sekumpulan primitif atau system
call untuk mengimplementasikan layanan-layanan sistem operasi, seperti halnya
manajemen proses, konkurensi (concurrency), dan manajemen memori pada
modul-modul kernel yang berjalan di dalam mode supervisor.
Meskipun jika setiap modul memiliki layanan operasi-operasi tersebut
terpisah dari modul utama, integrasi kode yang terjadi di dalam monolithic
kernel sangatlah kuat, dan karena semua modul berjalan di dalam address
space yang sama, sebuah bug dalam salah satu modul dapat merusak
keseluruhan sistem. Akan tetapi,
ketika implementasi dilakukan dengan benar, integrasi komponen internal yang
sangat kuat tersebut justru akan mengizinkan fitur-fitur yang dimiliki oleh
sistem yang berada di bawahnya dieksploitasi secara efektif, sehingga membuat
sistem operasi dengan monolithic kernel sangatlah efisien—meskipun
sangat sulit dalam pembuatannya. Pada sistem operasi modern yang menggunakan monolithic
kernel, seperti halnya Linux, FreeBSD, Solaris, dan Microsoft Windows,
dapat memuat modul-modul yang dapat dieksekusi pada saat kernel tersebut
dijalankan sehingga mengizinkan ekstensi terhadap kemampuan kernel sesuai
kebutuhan, dan tentu saja dapat membantu menjaga agar kode yang berjalan di
dalam ruangan kernel (kernel-space) seminim mungkin.
Dengan
Kernel monolitik lebih baik dari segi security, sebuah kernel builtin
(monolitik) akan relatif aman. Namun dari segi kemudahan, jika kita menambah
atau mengganti suatu hardware, maka otomatis harus mengkompilasi ulang kernel
.Namun demikian, skema kernel bagaimana yang lebih sesuai, itu bisa
diklarifikasi sesuai kebutuhan dan implementasi sistem yang digunakan. Jika
kernel monolitik ingin di jadikan modular, itu bisa dilakukan oleh dari kernel
monolitik, dengan cara setelah konfigurasi ditetapkan dalam kernel monolitik dan
di kompilasi maka dapat di ambil, bagian-bagian mana saja yang akan dipisahkan
untuk dijadikan modul-modul.
Kernel
monolitik merupakan suatu arsitektur kernel yang melingkupi keseluruhan dari
sistem operasi untuk berjalan pada ruang kernel dalam modus supervisor. Berbeda
dengan arsitektur kernel lainnya (mikrokernel, kernel hibrida), kernel
monolitik menyediakan layananan virtual atas perangkat keras secara penuh pada
level tingkat tinggi, disertai dengan serangkaian layanan pada level tingkat
bawah yang bersifat primitif sebagai layanan basis sistem operasi seperti
manajemen proses, konkurensi, dan manajemen ingatan dalam satu atau beberapa
modul.
Di bawah ini
ada beberapa sistem operasi yang menggunakan Monolithic kernel:
- Kernel sistem operasi UNIX tradisional, seperti halnya kernel dari sistem operasi UNIX keluarga BSD (NetBSD, BSD/I, FreeBSD, dan lainnya).
- Kernel sistem operasi GNU/Linux, Linux.
Kernel
sistem operasi Windows (versi 1.x hingga 4.x; kecuali Windows NT).
2.
Microkernel. Kernel yang menyediakan hanya
sekumpulan kecil abstraksi perangkat keras sederhana, dan menggunakan
aplikasi-aplikasi yang disebut sebagai server untuk menyediakan fungsi-fungsi
lainnya.
Microkernel
Pendekatan Microkernel
berisi sebuah abstraksi yang sederhana terhadap hardware, dengan sekumpulan
primitif atau system call yang dapat digunakan untuk membuat sebuah sistem
operasi agar dapat berjalan, dengan layanan-layanan seperti manajemen thread,
komunikasi antar address space, dan komunikasi antar proses.
Layanan-layanan lainnya, yang biasanya disediakan oleh kernel, seperti halnya
dukungan jaringan, pada pendekatan microkernel justru diimplementasikan
di dalam ruangan pengguna (user-space), dan disebut dengan server.
Server
adalah sebuah program, seperti halnya program lainnya. Server dapat mengizinkan
sistem operasi agar dapat dimodifikasi hanya dengan menjalankan program atau
menghentikannya. Sebagai contoh, untuk sebuah mesin yang kecil tanpa dukungan
jaringan, server jaringan (istilah server di sini tidak dimaksudkan
sebagai komputer pusat pengatur jaringan) tidak perlu dijalankan. Pada sistem
operasi tradisional yang menggunakan monolithic kernel, hal ini dapat
mengakibatkan pengguna harus melakukan rekompilasi terhadap kernel, yang tentu
saja sulit untuk dilakukan oleh pengguna biasa yang awam.
Dalam teorinya, sistem operasi yang menggunakan microkernel disebut
jauh lebih stabil dibandingkan dengan monolithic kernel, karena sebuah server
yang gagal bekerja, tidak akan menyebabkan kernel menjadi tidak
dapat berjalan, dan server tersebut akan dihentikan oleh kernel utama. Akan tetapi, dalam prakteknya,
bagian dari system state dapat hilang oleh server yang gagal bekerja
tersebut, dan biasanya untuk melakukan proses eksekusi aplikasi pun menjadi
sulit, atau bahkan untuk menjalankan server-server lainnya. Sistem operasi yang
menggunakan microkernel umumnya secara dramatis memiliki kinerja di
bawah kinerja sistem operasi yang menggunakan monolithic kernel. Hal ini
disebabkan oleh adanya overhead yang terjadi akibat proses input/output
dalam kernel yang ditujukan untuk mengganti konteks (context switch)
untuk memindahkan data antara aplikasi dan server.
Beberapa sistem operasi yang
menggunakan microkernel:
- IBM AIX, sebuah versi UNIX dari IBM
- Amoeba, sebuah kernel yang dikembangkan untuk tujuan edukasi
- Kernel Mach, yang digunakan di dalam sistem operasi GNU/Hurd, NexTSTEP, OPENSTEP, dan Mac OS/X
- Minix, kernel yang dikembangkan oleh Andrew Tanenbaum untuk tujuan edukasi
- Symbian OS, sebuah sistem operasi yang populer digunakan pada hand phone, handheld device, embedded device, dan PDA Phone.
Rancangan
Mikrokernel
Pada
pembahasan di atas sempat
disinggung istilah "kernel". Apakah kernel itu? Kernel adalah
komponen sentral dari sistem operasi. Ia mengatur hal-hal seperti interrupt
handler(untuk menyediakan layanan interupsi), process scheduler(membagi-bagi
proses dalam prosesor), memory management, I/O, dan sebagainya. Atau dengan
kata lain, ia adalah jembatan antara hardware dengan software. Cara tradisional
untuk membangun sistem operasi adalah dengan membuat kernel monolitis, yaitu
semua fungsi disediakan oleh kernel, dan ini menjadikan kernel suatu program
yang besar dan kompleks. Cara yang lebih modern, adalah dengan menggunakan
kernel mikro. Pada awalnya, konsep mikro kernel dikembangkan pada sistem
operasi Mach. Ide dasar dari pengembangan kernel mikro adalah bahwa hanya
fitur-fitur yang perlu saja yang diimplementasikan dalam kernel (mengenai
fitur-fitur apa saja yang perlu diimplementasikan, ini bisa berbeda tergantung
desain sistem operasi).
Walaupun garis pembatas mengenai apa saja yang berada di dalam dan luar kernel mikro bisa berbeda antara desain yang satu dengan yang lain, namun ada karakteristik yang umum, yaitu servis-servis yang umumnya menjadi bagian sistem operasi menjadi subsistem eksternal yang bisa berinteraksi satu sama lain dan dengan kernel tentunya. Ini mencakup device driver, file system, virtual memory manager, windowing system, dan security devices. Pendekatan kernel mikro menggantikan pendekatan berlapis yang vertikal tradisional. Komponen-komponen sistem operasi yang berada di luar kernel mikro diimplementasikan sebagai server process dan berkomunikasi dengan message passing via kernel mikro. Misalnya jika user ingin membuat berkas baru, dia mengirim pesan ke file system server, atau jika ingin membuat proses baru, dia mengirimkan pesan ke process server.
Walaupun garis pembatas mengenai apa saja yang berada di dalam dan luar kernel mikro bisa berbeda antara desain yang satu dengan yang lain, namun ada karakteristik yang umum, yaitu servis-servis yang umumnya menjadi bagian sistem operasi menjadi subsistem eksternal yang bisa berinteraksi satu sama lain dan dengan kernel tentunya. Ini mencakup device driver, file system, virtual memory manager, windowing system, dan security devices. Pendekatan kernel mikro menggantikan pendekatan berlapis yang vertikal tradisional. Komponen-komponen sistem operasi yang berada di luar kernel mikro diimplementasikan sebagai server process dan berkomunikasi dengan message passing via kernel mikro. Misalnya jika user ingin membuat berkas baru, dia mengirim pesan ke file system server, atau jika ingin membuat proses baru, dia mengirimkan pesan ke process server.
Kelebihan
MikroKernel:
·
Interface
yang seragam. Proses tidak lagi dibedakan, baik antara kernel-level maupun user-level,
karena semuanya berkomunikasi via message passing.
·
Extensibility
. Bisa menambahkan fitur-fitur baru tanpa perlu melakukan kompilasi ulang.
·
Flexibility
. Fitur-fitur yang sudah ada bisa dikurangi, atau dimodifikasi sesuai dengan
kebutuhan sehingga menjadi lebih efisien. Misalnya tidak semua pengguna
membutuhkan security yang sangat ketat, atau kemampuan untuk melakukan
distributed computing.
·
Portability
. Pada kernel mikro, semua atau sebagian besar kode yang prosesor-spesifik
berada di dalamnya. Jadi, proses porting ke prosesor lain bisa dilakukan dengan
relatif sedikit usaha. Pada kelompok desktop misalnya, tampaknya dominasi Intel
makin kuat. Tapi, sampai seberapa lama itu bisa bertahan? Karena itulah,
portability adalah salah satu isu yang sangat penting
·
Reliability
. Semakin besar suatu software, maka tentulah semakin sulit untuk menjamin
reliability-nya. Desain dengan pendekatan berlapis sangatlah membantu, dan
dengan pendekatan kernel mikro bisa lebih lagi. Kernel mikro dapat dites secara
ekstensif .Karena dia menggunakan API yang sedikit, maka bisa meningkatkan
kualitas code di luar kernel.
·
Support for
object-oriendted OS . Model kernel mikro sangat sesuai untuk mengembangkan
sistem operasi yang berbasis object-oriented. Contoh sistem operasi yang
menggunakan kernel mikro adalah TRU64 UNIX, MacOSX, dan QNX.
3.
Hybrid (modifikasi dari
microkernel)/Kernel Hibrida. Kernel
yang mirip microkernel, tetapi ia juga memasukkan beberapa kode tambahan di kernel
agar ia menjadi lebih cepat
Hybrid Kernel/Kernel hibrida
Hybrid kernel aslinya adalah microkernel yang memiliki kode
yang tidak menunjukkan bahwa kernel tersebut adalah microkernel di dalam
ruangan kernel-nya. Kode-kode
tersebut ditaruh di dalam ruangan kernel agar dapat dieksekusi lebih
cepat dibandingkan jika ditaruh di dalam ruangan user. Hal ini dilakukan
oleh para arsitek sistem operasi sebagai solusi awal terhadap masalah yang
terjadi di dalam microkernel: kinerja.
Beberapa
orang banyak yang bingung dalam membedakan antara Hybrid kernel dan monolithic
kernel yang dapat memuat modul kernel setelah proses booting, dan cenderung
menyamakannya. Antara hybrid kernel dan monolithic kernel jelas
berbeda. Hybrid kernel berarti bahwa konsep yang digunakannya diturunkan dari
konsep desain monolithic kernel dan microkernel. Hybrid kernel
juga memiliki secara spesifik memiliki teknologi pertukaran pesan (message
passing) yang digunakan dalam microkernel, dan juga dapat memindahkan
beberapa kode yang seharusnya bukan kode kernel ke dalam ruangan kode kernel
karena alasan kinerja.
Di bawah ini adalah beberapa sistem
operasi yang menggunakan Hybrid kernels:
- BeOS, sebuah sistem operasi yang memiliki kinerja tinggi untuk aplikasi multimedia.
- Novell NetWare, sebuah sistem operasi yang pernah populer sebagai sistem operasi jaringan berbasis IBM PC dan kompatibelnya. Microsoft Windows NT (dan semua keturunannya)..
4.
Exokernel. Kernel yang tidak menyediakan
sama sekali abstraksi hardware, tapi ia menyediakan sekumpulan pustaka yang
menyediakan fungsi-fungsi akses ke perangkat keras secara langsung atau
hampir-hampir langsung
Exokernel
Sebenarnya,
Exokernel bukanlah pendekatan kernel sistem operasi yang umum seperti halnya
microkernel atau monolithic kernel yang populer, melainkan sebuah struktur
sistem operasi yang disusun secara vertikal. Ide di balik exokernel adalah
untuk memaksa abstraksi yang dilakukan oleh developer sesedikit mungkin,
sehingga membuat mereka dapat memiliki banyak keputusan tentang abstraksi
hardware. Exokernel biasanya berbentuk sangat kecil, karena fungsionalitas yang
dimilikinya hanya terbatas pada proteksi dan penggandaan sumber daya.
Kernel-kernel
klasik yang populer seperti halnya monolithic dan microkernel melakukan
abstraksi terhadap hardware dengan menyembunyikan semua sumber daya yang berada
di bawah hardware abstraction layer atau di balik driver untuk hardware.
Sebagai contoh, jika sistem operasi klasik yang berbasis kedua kernel telah
mengalokasikan sebuah lokasi memori untuk sebuah hardware tertentu, maka
hardware lainnya tidak akan dapat menggunakan lokasi memori tersebut kembali.
Exokernel mengizinkan akses terhadap hardware secara langsung pada tingkat yang
rendah: aplikasi dan abstraksi dapat melakukan request sebuah alamat memori
spesifik baik itu berupa lokasi alamat physical memory dan blok di dalam hard
disk. Tugas kernel hanya memastikan bahwa sumber daya yang diminta itu sedang
berada dalam keadaan kosong—belum digunakan oleh yang lainnya—dan tentu saja
mengizinkan aplikasi untuk mengakses sumber daya tersebut. Akses hardware pada
tingkat rendah ini mengizinkan para programmer untuk mengimplementasikan sebuah
abstraksi yang dikhususkan untuk sebuah aplikasi tertentu, dan tentu saja
mengeluarkan sesuatu yang tidak perlu dari kernel agar membuat kernel lebih
kecil, dan tentu saja meningkatkan performa. Exokernel biasanya menggunakan
library yang disebut dengan libOS untuk melakukan abstraksi. libOS memungkinkan
para pembuat aplikasi untuk menulis abstraksi yang berada pada level yang lebih
tinggi, seperti halnya abstraksi yang dilakukan pada sistem operasi
tradisional, dengan menggunakan cara-cara yang lebih fleksibel, karena aplikasi
mungkin memiliki abstraksinya masing-masing. Secara teori, sebuah sistem
operasi berbasis Exokernel dapat membuat sistem operasi yang berbeda seperti
halnya Linux, UNIX, dan Windows dapat berjalan di atas sistem operasi tersebut.
Kesimpulan
a) Linux atau GNU/Linux
adalah sistem operasi bebas yang sangat
populer untuk computer yang
disebarkan secara luas dengan gratis di
bawah lisensi GNU General Publi
License (GPL), yang berarti source
code Linux juga tersedia bagi
public.
b) Pengembangan Linux
pertama kali dilakukan oleh Linux Benedict
Torvalds pada tahun 1991 di
Universitas Helsinki, Finlandia. Kemudian
Linux dikembangkan lagi dengan
bantuan dari banyak programmer
dan pakar UNIX di Internet. Linux
ini bisa diperoleh dari beberapa
distribusi yang umum digunakan,
misalnya RedHat, Debian,
Slackware, Caldera, Stampede
Linux, TurboLinux dan lain-lain.
c) Linux memiliki
banyak kelebihan dibanding system operasi windows
diantaranya : mudah didapat dan
gratis,mudah digunakan , tidak
mudah dijangkiti virus atau bisa
dikatakan bebas dari virus. Aplikasi –
aplikasinya dapat diperoleh
dengan mudah dan gratis. Hampir semua
aplikasi di windows sudah
tersedia di linux, sistem operasi linux relatif
stabil atau bisa dikatakan tidak
mengenal istilah “hang”.
d) File System Yang
Stabil, Linux Mempunyai file system Ext2. File
system jenis inilah yang menjadi
file system, standar linux. Beberapa
Distro kecil menggunakan ini
sampai sekarang. Selain itu , ada yang
namanya Ext3, ReiserFS,Minix dst.
PENUTUP
Demikianlan yang dapat
kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini,
tentunya masih banyak kekurangan dan lelemahannya, karena terbatasnya
pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan
judul makalah ini.
Penulis banyak berharap
kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan
penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya.
Semoga makalah ini
berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.
Bandar Lampung, Desember 2013
Penulis